10 Rekomendasi Wisata Sejarah di Kota Medan yang Wajib di Kunjungi!

Istana Maimoon
Istana Maimoon - Wisata Sejarah Kota Medan


Medan merupakan ibu kota dari provinsi Sumatera Utara, Indonesia yang berada di bagian paling Barat. Dan merupakan kota terbesar ketiga setelah DKI Jakarta, Kota Surabaya, dan kota terbesar yang berada di luar pulau jawa.

Sebagai salah satu ibu kota provinsi Sumatera Utara, Medan menyuguhkan banyak objek wisata yang wajib di kunjungi masyarakat luar daerah.

Kota Medan juga merupakan salah satu wishlist dari para traveller, backpacker dan lainnya. Hal unik dari kota Medan bukan hanya sekadar kuliner saja, tetapi juga budaya yang terdapat di Kota Medan yang begitu unik untuk di ulik kisahnya, di datangi hingga di abadikan.

Suka penasaran kah anda, sudah sampai di kota Medan, tapi bingung tujuannya mau kemana saja?

Kira - kira apa saja ya titik lokasi paling menarik dari setiap sudut kota Medan, yang wajib banget anda kunjungi, jangan sampai terlewat sedikit pun.

Ini dia 10 destinasi wisata Kota Medan yang wajib anda kunjungi

1. Istana Maimun

Istana Maimun adalah salah satu istana Kesultanan Deli dan hingga kini menjadi salah satu ikon Kota Medan yang penuh dengan sejarah sehingga ramai di kunjungi oleh khalayak ramai.

Istana Maimun di bangun oleh Kesultanan Deli ke-IX yang bernama Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alam pada tanggal 26 Agustus 1888 dan selesai pada tahun 1891.

Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang sudah tua. Tetapi juga karena desain interiornya yang unik, yang memadukan unsur - unsur kebudayaan Melayu dengan gaya Islami, beberapa lainnya seperti Spanyol, India, Belanda dan juga ada Italia.

Pengunjung akan ramai mendatangi Istana Maimun pada hari libur telah tiba, pengunjung yang datang biasanya ramai dari luar daerah Medan, dan juga para siswa dan mahasiswa yang tengah melakukan perjalanan study tour.

Istana Maimoon tepat berada di jalan Brigjen Katamso No. 66 A U R, Kecamatan Medan Maimun.

Untuk memasuki dan melihat isi di dalam Istana Maimun, anda akan di kenakan biaya sebesar Rp. 10.000 khusus untuk orang dewasa atau umum, dan akan dikenakan biaya sebesar Rp. 5000 untuk anak - anak, pelajar dan mahasiswa.

Waktu terbaik anda mengunjungi ini bisa dari pukul 10.00 pagi atau sore hari sekitar pukul 15.00 hingga 16.30. Istana Maimoon ini buka pada pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB.

2. Masjid Raya Al Mashun

Setelah membangun Isana Maimoon, Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alam membangun Masjid Raya Medan Al Mashun pada tanggal 21 Agustus 1906 dan selesai pada tanggal 10 September 1909.

Masjid Raya Al Mashun yang berada di Kota Medan menjadi salah satu bukti adanya kebesaran kesultanan Melayu Deli. Hingga kini, Masjid Raya Al Mashun sudah berusia satu abad lebih dan masih berdiri kokoh.

Tak heran jika Masjid Raya Al Mashun kini masih menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Medan.

Bangunan Masjid Raya Al Mashun ini merupakan bangunan bersejarah atas peninggalan kejayaan Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alam. Memiliki kemewahan dengan corak bangunan yang bercampur dari Eropa, Melayu, dan Timur Tengah.

Selain itu, Masjid Raya Al Mashun juga memiliki gaya arsitektur khas Melayu yang di padu dengan Timur Tengah, India dan Spanyol. Maka tidak heran jika para wisatawan menjadikan tempat ini sebagai tempat beribadah saja, namun juga sebagai destinasi bagi para wisatawan domestik hingga mancanegara.

Terdapat delapan tiang masjid yang terbuat dari marmer asli dan berasal dari negara luar, yakni Italia. Sehingga dapat terlihat kokoh hingga kini. 

di Masjid Raya Al Mashun juga masih tersimpan dengan rapi Al'Quran dengan usia yang sudah cukup tua dan dipajang pada pintu masuk ja'maah pintu laki - laki. Walaupun usia dari Al'Quran tersebut sudah berusia ratusan tahun, tetap saja hingga kini masih dapat di baca dengan jelas.

Masjid Raya Al Mashun berada di jalan Sisingamangaraja No 61, Medan, Sumatera Utara. Kini, Masjid Raya Al Mashun menjadi salah satu bangunan tertua yang ada di Kota Medan.

3. Rumah tjong A Fie Medan

Kota Medan dikenal dengan beberapa peninggalan bangunan - bangunan tua yang kental akan nilai sejarah hingga di tetapkan sebagai cagar budayanya kota Medan.

Salah satu bangunan tua yang cukup bersejarah yang paling terkenal di Kota Medan adalah rumah yang sempat di tinggali oleh Tjong A Fie.

Tjong A Fie sendiri dikenal karena beliau adalah seseorang yang kaya raya, namun begitu dermawan.

Ia juga adalah seseorang yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan Kota Medan. Salah satunya Tjong A Fie juga sempat menyumbang sepertiga hartanya untuk membangun Masjid Raya Medan.

Rumah Tjong A Fie merupakan bangunan tua dengan rumah dua lantai yang berada di Jalan. Ahmad Yani Kesawan, Medan.

Menjelajahi rumah Tjong A Fie, pengunjung akan dapat menemukan sejarah dari tokoh multikultural yang dapat merangkul semua kalangan.

Rumah ini dibangun oleh Tjong A Fie pada tahun 1860 - 1921. Sosok ini juga di kenal karena memiliki banyak tanah perkebunan di Medan, kemudian ia diangkat sebagai Majoor der Chineezen di Medan dan memimpin pembangunan rel kereta api Medan - Belawan.

Rumah ini sempat dihuni oleh keturunan Tjong A Fie. Namun, sejak tahun 2009 sebagian rumah ini dibuka untuk di kunjungi masyarakat umum.

Rumah yang di rancang dan di desain bak gaya arsitektur Tionghoa, Eropa, Melayu dan art-deco kini menjadi objek wisata yang paling bersejarah di Medan.

Jika anda berkunjung ke rumah Tjong A Fie, maka anda akan mengetahui bagaimana sejarah kehidupan Tjong A Fie lewat gambar berupa foto, lukisan dan perabotan rumah yang telah di gunakan oleh keluarganya. Serta anda akan dapat mempelajari budaya Melayu - Tionghoa disini.

4. Gedung London Sumatera

Gedung London Sumatera atau sering disingkat dengan gedung Lonsum ini telah menjadi salah satu cagar budaya Kota Medan.

Pada awal mula gedung ini berdiri menjadi sebuah kantor perusahaan dan perkebunan yang titik pusatnya berada di London, Inggris.

Nama asli perusahaan tersebut adalah Harrisons & Crosfield Plc dan sekarang telah berubah menjadi PT London Sumatra Indonesia.

Gedung London Sumatera ini adalah bangunan yang pertama kali dilengkapi dengan fasilitas berupa lift di Medan.

Sampai saat ini lift antik tersebut pengoperasiannya masih tetap menggunakan yang manual, dan belum otomatis. Sehingga membutuhkan seorang operator yang bertugas untuk pengoperasian lift tersebut.

Dalam pengoperasian itupun lift tersebut hanya dapat mengangkut 6 orang saja, tidak bisa lebih.

Gedung tersebut di bangun dengan konsep arsitektur yang bergaya Eropa dan gaya perumahan yang berada di London pada masa abad ke 18 - 19.

Karena keunikannya, gedung ini sering di pakai oleh masyarakat Kota Medan untuk latar foto, beberapa kali para mahasiswa juga turut turun ke lokasi ini, dan menjadikan Gedung Lonsum ini sebagai objek foto untuk pembelajaran fotografi.

5. Kesawan Square

Kesawan Square merupakan salah satu ikon kota Medan yang di kenal dengan Kota Tua nya Medan.

Kawasan Kesawan Square yang terletak tepat di Kecamatan Medan Barat, kini menjadi salah satu Landmark Medan terbaru.

Sepanjang jalan Kesawan Square ini banyak sekali terdapat bangunan - bangunan tua yang masih utuh dan terawat sampai sekarang. Tak heran, kesawan square menjadi salah satu tempat favoritnya para fotografer handal.

Pada tanggal 28 April 2021 The New Kesawan Square di Medan resmi di buka. Dimulai dari kuliner yang menepati sepanjang jalan, juga hadir bermacam kreasi seputar kebudayaan, seperti tarian, musik dan banyak lainnya.

di Kesawan Square ini juga terdapat restoran terkenal yang berdiri sejak dulu hingga saat ini, restoran itu bernama tiktop.

Kawasan area ini cukup strategis karena berada tepat di pertengahan kota, terdapat Rumah Tjong Afi, restoran Tip Top, dekat dengan Istana Maimun, Masjid Raya Al - Mashun, dan juga Lapangan Merdeka Kota Medan.

Selain dijadikan sebagai wisata kuliner, Kesawan Square juga di manfaatkan sebagai tempat berkumpul dari berbagai Komunitas, vibes yang di dapat dari Kesawan Square juga hampir mirip seperti yang ada di Jogja.

Untuk kuliner yang berada di sepanjang jalan Kesawan Square ini hanya terdapat jajanan ringan, yang cukup mengganjel isi perut saja.

6. Penangkaran Buaya Asam Kumbang

Penangkaran buaya asam kumbang adalah salah satu destinasi wisata edukasi yang dapat di kunjungi ketika anda berada di Medan.

Memiliki luas seluas dua hektar, menjadikan Penangkaran Buaya Asam Kumbang sebagai Penangkaran buaya terbesar se-Asia Tenggara. Bahkan memiliki 2800 ekor lebih buaya.

Penangkaran buaya ini sudah ada sedari lama, disini anda dapat melihat berbagai macam buaya - buaya besar dan juga kecil seperti anakan buaya dll.

Hal yang paling menarik dari tempat ini karena adanya satu buaya tanpa ekor dan ada buaya tertua dengan usia 60 tahun.

Tempat ini sering di jadikan sebagai tujuan liburan dan tempat pembelajaran untuk mengenal lebih dalam tentang hewan reptil dari jarak dekat.

Disini, anda juga dapat memberi makan buaya dengan membeli daging ayam yang telah disediakan pula, tentunya akan dikenakan biaya tambahan jika anda ingin memberi makan buaya - buaya di sekitar sini.

Selain itu, terdapat beberapa area bermain anak - anak seperti ayunan dan juga perosotan. Dan di sisi lain pula terdapat hewan lain seperti ular dan juga burung.

Lokasi Penangkaran Buaya Asam Kumbang ini berada di Jalan Bunga Raya II, Asam Kumbang, Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara

Penangkaran buaya Asam Kumbang ini buka dimulai pukul 09.00 sampai 18.00. Sedang harga tiket masuk ke lokasi ini hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 6.000 saja.

7. Lapangan Merdeka Walk

Lapangan Merdeka Walk juga menjadi daya pikat wisatawan sebagai tempat nongkrongnya kota Medan.

Banyak kuliner berjejer di kawasan ini, tempat bermain, tempat berkumpulnya suatu komunitas hingga berolah raga.

Namun bagi anda sebagai wisatawan dan mengunjungi kawasan Merdeka walk, cukup berhati - hati untuk menjaga barang bawaan anda. Karena, jika anda sedikit silap makan akan lenyap secepat kilat.

Tapi kini, kondisi dari lapangan Merdeka Walk tengah di renovasi. Kira - kita bagaimana yaa kondisi Lapangan Merdeka Walk kedepannya.

8. Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara / Gedung Arca Medan

Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara atau sering di kenal dengan Gedung Arca, yang merupakan salah satu museum yang telah menyimpan berbagai macam koleksi.

Museum Negeri ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 19 April 1982 oleh Dr. Daoed Yoesoef. Dimana pada saat peletakan koleksi pertama kali di dalam gedung ini dilakukan oleh Preside Republik Indonesia pertama, yakni Ir. Soekarno pada tahun 1945, berdasarkan koleksi yang di miliki.

Meseum Negeri Provinsi Sumatera Utara ini dapat di kategorikan sebagai museum umum. Sebab, sebagian besar koleksinya berasal dari daerah Sumatera Utara.

Koleksi yang di maksud seperti benda - benda peninggalan sejarah budaya, mulai dari masa pra-sejarah, klasik pengaruh Hindu-Buddha, Islam, hingga sejarah perjuangan masa kini.

Namun di tahun 2022 akhirnya Museum Gedung Arca di renovasi, terdapat banyak sekali perubahan pada Museum Gedung Arca yang dapat membuat pengunjung lebih nyaman dan menarik ketika masuk kedalam Museum ini.

9. Graha Maria Annai Velangkanni

Graha Maria Annai Velangkanni merupakan sebuah bangunan Gereja yang didedikasikan kepada Annai Velangkanni atau disebut dengan Bunda Penyembuhan.

Gereja ini banyak di kunjungi karena arsitekturmya yang di buat antara perpaduan India - Tamil dan budaya lokal Sumatera Utara, ini juga menunjukkan akan inkulturasi budaya yang kaya raya.

Dari keunikan arsitektur dan desain bangunan Graha Maria Annai Velangkanni membuat tempat ibadah ini banyak di kunjungi oleh masyarakat dan juga wisatawan.

Graha Maria Annai Velangkanni dibangun sejak September 2001 dan selesai pada September 2005.

Kemudian Gereja ini secara resmi akhirnya di buka oleh Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara  yakni Rudolf M Pardede, dan pemberkatan dilakukan oleh Uskup AG Pius Batubara, pada 1 Oktober 2005.

Titik lokasi Graha Maria Annai Velangkani bertepatan di Jalan. Sakura III No. 7-10, Tanjung Selamat, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20135.

10. Rahmat International Wildlife Museum & Gallery

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery merupakan lembaga konversasi dan sarana hiburan yang sehat serta layak, mendidik dan sangat terjangkau. Museum ini juga d bangun dan di dirikan oleh DR. H. Rahmat Shah.

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery ini memiliki koleksi lebih dari 2600 spesies dan 5.600 spesimen. Museum ini buka setiap hari, dan mulai buka pada pukul 09.00 hingga 17.00.

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery dan para pendirinya kini telah masuk Record Book dan telah menerima berbagai penghargaan Nasional dan Internasional di bidang konservasi dalam upaya mencegah kepunahan satwa liar dunia dan habitatnya. Dengan tujuan agar Museum & Galeri ini bermanfaat bagi kita semua.

Banyak sekali para pelajar dari luar daerah kota Medan study tour di Rahmat International Wildlife Museum & Gallery. Karena banyak sekali manfaat, ilmu serta edukasi - edukasi yang di dapat dari Museum ini.

Itulah 10 Rekomendasi wisata kota Medan yang dapat anda kunjungi ketika anda berkunjung di Medan.

Jika sudah berkunjung ke kota Medan, jangan lupa untuk membeli oleh - oleh khas kota Medan ya Kerabat Ketela. Berikut ada link sebagai Rekomendasi Oleh - Oleh Khas Kota Medan.

Disclaimer, 10 destinasi wisata kota Medan ini hanya berada di daerah Medan saja. Karena sebagai Ibu Kota dari Sumatera Utara. Selain itu jika anda ingin mengunjungi destinasi wisata lainnya yang berada di luar kota Medan, anda dapat mengunungi kota Binjai, Langkat, Siantar, Samosir, dan daerah Danau Toba.

Post a Comment for "10 Rekomendasi Wisata Sejarah di Kota Medan yang Wajib di Kunjungi!"