Bersuara lewat Media, Stop Stigma dan Bersama Perangi Kusta

Media kini dianggap sebagai kekuatan publik yang dapat membantu menyuarakan suatu isu, baik itu media tulisan, gambar bahkan video. Menyebarkan informasi berita, pemahaman hingga edukasi.

Seperti yang kita tahu bahwa disabilitas dan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) memang butuh sekali untuk kita lirik dengan membagikan hak mereka pula, menganggap keberadaan mereka ada, bukan malah terasingkan. 

Termasuk pada pemberitaan atau informasi mengenai kusta, yang kini telah tercatat selama 10 tahun yang selama ini terdapat 16.000 - 18.000 kasus.

Adanya tulisan ini pun sebab ingin turut serta menyuarakan isu kusta. Dimana untuk berpartisipasi tidak menentukan media apa saja yang kamu punya, melainkan bagaimana kamu menyampaikan informasi dan akan sampai pada khalayak ramai.


Melalui KBR yang bekerjasama dengan NLR Indonesia. Bahkan mendukung penuh isu ini lewat medianya. Pada Selasa, 31/09/23 menyampaikan tema dengan Peran Media dalam Menyuarakan Isu Kusta dengan narasumber Ajiwan Arief Hendradi, S.S sebagai Redaktur Solidernews.com.

Pembaca Pohonketelamenulis.com juga tetap dapat melihat isi live youtube tersebut pada link berikut agar tetap tidak ketinggalan informasi Klik disini.

Solidernews.com merupakan media yang berfokus menyuarakan isu difabel, karena dengan adanya media ini untuk menyuarakan isu difabel ke berbagai stakeholder dan masyarakat luas.

"Solidernews.com merupakan media alternative yang menyuarakan isu disabilitas di Indonesia. Dan apa saja yg dibahas, tentu banyak berbagai macam upaya2 advokasi perlindungan dan disabilitas kami bahas disitu. Diantaranya jika di buka, ada berita yang menyampaikan peristiwa atau menyuarakan peristiwa yg sedang terjadi terkait dengan upaya pelindungan dan pengurangan disabilitas, kemudian juga ada difabelitik, tulisan ringan yang membahas soal isu disabilitas dan advokasinya. Kemudian juga ada kiprah. Kiprah ini lebih ke bagaimana organisasi2 disabilitas atau orang2 yang mengupayakan isu2 disibilitas di Indonesia ini bergerak seperti itu, apa saja perkembangannya, dan disajikan melalui tulisan yang mendalam berupa feature, kemudian juga ada yg namanya analisis, analisis membahas isu mendalam dari tokoh tokoh yang berkompeten di isu disabilitas itu biasanya berupa tulisan mendalam dan analisis. Kemudian ada juga akses data, akses data ini merupakan kumpulan kebijakan – kebijakan tentang disabilitas mulai dari undang – undang, kemudian ada peraturan pemerintah. All about disabilitas ada di solidernews.com" Ucap Ajiwan saat menjelaskan Solidernews.com.


Pada live streaming di youtube tersebut, Ajiwan selaku narasumber mengatakan bahwa isu disabilitas kini sudah ada peningkatan meski hanya beberapa persen saja "Secara global sudah ada peningkatan, yang artinya, kalau kita berbicara 10 atau 5 tahun terakhir ini memang isu disabilitas dan isu kusta ini sudah banyak masyarakat yang aware, meskipun itu persentasenya masih sedikit ya. Tapi kalau kita lihat fenomena demografi kita bahwa orang –orang yang dikategorikan milenial dan juga gen z ini kan orang – orang yang terbuka dan mereka sudah cukup aware sebenarnya dengan isu – isu kusta ini dan harapannya agar terus dilakukan, kemudian pengetahuan masyarakat semakin meningkat lagi dan stigmarisasi dan deskriminisasi dll. Jadi bisa jauh menurun dan diminimalkan".

Kabar menariknya, ternyata solidernews.com juga menerima magang difabel atau OYPMK sebagai jurnalis jika mereka ingin dan dengan syarat tertentu pula. Seperti yang disampaikan oleh Ajwan "kemarin, kita lagi ada kerjasama dengan teman - teman magang. Dan tidak ada ketentuan khusus, yang namanya media juga memiliki aturan tersendiri yang harus dipatuhi oleh kawan – kawan yg ingin berkontribusi, tapi kemudian syarat itu lebih ke syarat jurnalistik, kemudian sejauh mana isu atau sejauh mana pesan yg disampaikan oleh penulis dalam tulisan tersbut agar bisa dibaca dan diterima oleh masyarakat. Tentu itu bukan dari aspek oypmknya tapi itu syarat – syarat umum saja. Seperti halnya kawan – kawan media lain lakukan".

Stigma masyakarat memang cukup kuat dan akan sedikit sulit kita patahkan. Namun dengan terus menerus memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat, stigma tersebut akan mulai terpatahkan dan akan menyadari keberadaan para disanlitis dan OYPMK.

Dari media, kita memang bisa jatuh, tapi kekuatan media pula kita bisa hidup, bertumbuh, berkembang dan kuat.

Kehadiran media solidernews.com dan NLR Indonesia mengajak para masyarakat untuk melek media. Bahwa OYMPK juga dapat turut berpartisipasi di dalamnya. Dengan menyuarakan melalui media atau sosialisasi langsung.

Posting Komentar untuk "Bersuara lewat Media, Stop Stigma dan Bersama Perangi Kusta"