Usia 25, 12 April 2023 My Story is Getting Old
Sumber : IG - @iaputrii_ |
Hai Hai, seperti biasa di setiap Tahunnya aku akan menuliskan cerita tentangku sendiri. Bercerita bagaimana aku menghabiskan usia sebelumnya dan apa saja harapan aku di usia yang berikutnya.
Tulisan ini sedikit terlambat, tapi aku sudah menyimpan rapi di note hp tentang apa saja yang akan aku tuliskan.
Seperti kataku, menyambut April.. Pada bulan maret tepatnya, pikiran ku selalu lebih liar, berantakan, acak - acakan, bahkan harus berpikir dua kali. Overthinking yang ku rasa seperti "Selama setahun terakhir kamu sudah buat apa saja?" akan aku jawab disini.
Setiap usia, adalah keberkahan. Menjalani kehidupan, masih dapat menghirup udara segar, mendapatkan teman baik, menjalani hal baik, bertemu dengan hal baik, orang baru, bahkan termasuk pada masalah yang tiba - tiba hadir.
Mustahil ya, rasanya... Menjalani hidup tanpa pernah memikirkan kepahitan.
Tapi, menjalani usia 24 ini aku sama sekali tidak ada menyusun target apapun. Alasannya cukup sederhana, Allah selalu mematahkan target yang aku punya dan menggantinya dengan rezeki yang tidak pernah aku duga sebelumnya
Usia 24
Kira - kira, orang lain di usia 24 menghabiskan waktu untuk ngapain saja ya? Jika aku? rasanya ini cukup ajaib sekali. Tanpa sadar, Tuhan membawaku ke arah yang tidak pernah aku sangka sebelumnya.
Perihal patah hati? Jangan ditanya, mau dari siapa? pasangan? teman? orangtua? atau orang lain?
Tapi ini, yang akan aku tuliskan ini adalah perjalanan ku selama setahun di usia 24, aku ingin mengabadikan mulai dari hal dan kegiatan - kegiatan yang bermanfaat, perjalanan terberat, bahkan hingga asmara.
Usia 24 yang ku lalui adalah hal perjalanan terberat untukku
Rezeki dan Karir
Ditahun 2024 sepertinya perjalananku 40% sebagai seorang blogger dan 60% sebagai beauty content creator.
Tentu saja aku tidak menyesalinya, sebagai pemula beauty content creator, ternyata memberi aku banyak sekali keberkahan dimulai dari hal - hal kecil yang membuat rasa syukurku menjadi begitu besar.
Banyak hal yang aku temui di usia 24, tulisan ini sebagai bentuk apresiasiku kepada diri sendiri, tentu saja sebagai langkah perjalananku
1. Brand Ambassador
Setelah memfokuskan diri untuk terjun sebagai beauty reviewer ditahun 2023, hal yang bikin mengejutkan di usia 24 untuk pertama kalinya adalah dipercaya dan dipilih sebagai brand ambassador suatu brand.
Ini berawal dari suatu komunitas yang mempercayai dan memilih 15 orang beruntung untuk menjadi brand ambassador suatu brand, tak ku sangka bahwa aku adalah salah satu didalamnya.
Menjadi sesuatu yang baru menurutku, dan menjadi langkah awal pertama untuk berkembang setelah terjun sebagai beauty reviewer.
Walaupun hanya berjalan kontrak tiga bulan, tapi ini cukup menambah insight dan pengetahuan ku sebagai brand ambassador.
Apa aku cukup puas? Percayalah, aku adalah orang yang haus akan ilmu, pengetahuan, hal - hal baru dan lainnya.
2. Beauty Content Creator
Salah satu yang paling sulit bikin aku move on adalah, karena aku dipercaya sebagai beauty content creator pada event Medan X Beauty dari Female Daily.
Padahal, jauh dari sebelumnya, aku sudah mendaftar untuk menjadi seorang crew. Dan kalau di pikir - pikir content cretor atau beauty creator di Medan juga cukup banyak. Makanya disini kesan dan rasa syukur ku benar - benar besar.
Karena yang aku tahu, menjadi beauty creator di MxB kemarin juga tidak banyak, kalau tidak salah tidak sampai 100 orang.
Kalau di pikir - pikir, rencana Allah tuh ada saja.
3. Banyak tawaran kerjasama
Mungkin, ini adalah tahun pertama kalinya bagi aku merasakan banyaknya tawaran kerjasama yang datang, mulai dari visit, treatment dan banyak lainnya.
Tawaran kerjasama tersebut bukan lagi berbentuk online tapi sudah offline. Jujur, di beberapa event offline aku senang banget, tapi di satu sisi energi aku terkuras habis. Bagiku, ini terbayarkan setelah beberapa tahun pandemi.
Bahkan rezekiku bertambah berkali kali lipat dari yang sebelumnya, tidak tau mau mengucap rasa syukur yang bagaimana lagi, yang intinya terharu dan bersyukur banget sama rezeki yang di kasih Tuhan.
Akhirnya aku paham, mengapa Tuhan mematahkan plan / rencana - rencana yang telah ku susun rapi selama setahun, ia mengganti rencana ku dengan rencananya yang lebih baik.
4. Photoshoot untuk Pertama kalinya
Ada hal yang mengejutkan di usia 24. Sejujurnya aku tidak pernah menyangka bahwa tuhan mematahkan target dan resolusiku di tiap tahunnya untuk mempersiapkan kejutan indahnya padaku.
Untuk pertama kalinya aku mendapatkan tawaran photoshoot bareng teman komunitas. Tidak tahu bagaimana terharu dan rasa syukurku sebesar apa.
Dari dulu photosoot adalah salah satu keinginanku, menjadi seorang model juga salah satu impianku sehingga aku ingin sekali merasakan yang namanya photoshoot.
Menurutku, Tuhan itu maha baik, baik sekali. Ia mendengarkan permintaan kecilku, eh maksudnya angan ku saat aku duduk dibangku sekolah.
Kalau aku katakan ketika aku tersadar, Tuhan ternyata mendengarkan doaku, termasuk doa dan keinginan ku yang dulu. Tapi, tentu saja Tuhan tidak langsung mengabulkan keinginan ku secara langsung. Ia memberikannya pada waktu yang tepat, mulai dari buku, website bahkan hingga photoshoot.
Aku juga ingin bercerita tentang photoshootku kali ini.
Rubi Community adalah salah satu komunitas yang dibangun dari brand Avoskin. Walau aku tidak terlalu aktif didalamnya, tapi aku cukup salut dan kaget dengan dukungan dari komunitas ini.
Dan tidak menyangka juga dari banyaknya Rubi Community Medan, aku sebagai salah satu dari tujuh orang terpilih dan diajak untuk photoshoot.
Jujur, di depan kamera aku mati gaya dan tidak sepercaya diri itu. Kayanya hasilnya tidak sebagus yang mereka harapkan. Tapi aku bersyukur diberi kesempatan dan kepercayaan oleh mereka.
5. Ketemu komunitas offline untuk pertama kalinya
Sebagai Tahun pertama menjadi seorang Beauty Content Creator, ini adalah tahun pertama kalinya aku hadir di event offline. Selain mendapatkan teman baru, pengalaman baru, ini juga wajah baru menurutku.
Aku lebih suka dengan kegiatan offline, karena kita dapat menghabiskan waktu yang bermanfaat dan menambah relasi juga tentunya.
Saat aku menjadi beauty creator di MxB kemarin, jujur aja aku kaku tidak tahu mau menyapa siapa. Tapi setelahnya, setelah bergabung dan ikut pertemuan offline komunitas.
Sampai saat ini aku banyak mendapatkan teman, Alhamdulillah banget.
Komunitas yang pertama aku datangi adalah RUBI Community, setelahnya ada PUREMATES.
Dua komunitas yang membuat aku berkembang dan mendapatkan insight baru.
6. Makeup Character
Make up character termasuk impian aku banget sedari dulu. Aku termotivasi dari kak Dhyka Clara, dari konten - kontennya yang super bagus banget.
I want, pengin banget bisa coret - coret muka, tapi tidak tahu mulai dari mana. Sampai akhirnya ini masih berkesinambungan dengan photoshoot kemarin. Itulah perdana muka aku di coret - coret.
ke-esokannya setelah aku sampai dirumah, aku mulai mencoba makeup sendiri, mengandalkan alat seadanya dan makeup sedanya.
Dan inilah makeup art yang pertama kali aku buat :
Bisalah yaa, untuk pemula yang baru belajar makeup kaya aku, hehehe.
Tidak lama kemudian, sebuah komunitas bernama Jakarta Beauty Blogger seperti biasa di tiap bulannya mengadakan kegiatan rutin makeup collab, dan pada saat itu membuat elf makeup. Jujur, ini antusias banget banget banget.
Setelahnya, aku bergabung dengan komunitas Beauty Collab Zone, di komunitas ini khusus untuk art make up. Dimana aku merasa aku membutuhkan komunitas ini juga agar aku bisa lebih berkembang lagi.
7. Pelan - Pelan Berani Keluar dari Zona Nyaman
Seperti yang aku ceritakan di atas, semua hal baru ini adalah zona baru yang harus aku hadapi. Ada beberapa hal yang aku takutkan, tapi hebatnya aku bisa melewati itu.
Waktu bagian overthinking ku emang begitu derasnya. Aku ingat sekali, disaat ada event beauty. Untuk pertama kalinya aku memberanikan diri menginap di sebuah penginapan dengan sendirian.
Untuk pertama kalinya, rasa ketakutan ku tentu saja ada. Yang paling kuat adalah ucapan mengenai seorang wanita yang menginap di hotel rasanya cukup kejam.
Overthinking ku mengenai itu terus saja berputar, sejujurnya mengenai hal ini sempat terpikir selama setahun lamanya.
Tapi, mau tidak mau, jika aku tidak mencobanya bagaimana bisa aku terus bersembunyi di ketakutan. Event tersebut memang mendukung ku untuk menginap disebuah penginapan. selain tempatnya yang strategis karena begitu dekat, juga mempermudah aku dalam melakukan segala hal, seperti tidak takut pulang malam, hanya karena kondisi diperjalanan malam Medan sedikit mencekam. Karena dari acara event tersebut menuju kedua rumah abangku memang lumayan jauh dan dikenal rawan.
Aku hanya memilih jalan tengah, lalu meluruskan pikiran agar tetap aman. Iya, untuk pertama kalinya, akhirnya aku merasakan itu.
Jujur aja, tidur sendirian di penginapan juga masih ada rasa takut. Namun masih saja mengalihkan pikiran untuk stay positive. dan sampai akhirnya pada malam kedua aku tidak merasakan itu.
Pertama kali untuk menginap sendirian aku memilih tidur selama 4 malam di bobobox medan. Tapi, karena ternyata barang bawaan aku dari event tersebut sudah banyak banget, aku memutuskan untuk pindah penginapan yang mungkin emang lebih luas, setidaknya ada penyimpanan buat barang.
Sampai akhirnya hingga saat ini kalau ada event aku lebih nyaman untuk menginap di penginapan. Menurutku, selain aku bisa review penginapan untuk bahan konten tulisan dan video, aku juga dapat merekomendasikan teman - teman traveller yang ingin main ke kota Medan.
Mengenai ketakutan dan rasa overthinking ku tetap saja masih ada, tapi lebih kecil sekali. Karena aku sendiri juga percaya kalau aku bukan melakukan hal yang tidak baik, bukan melakukan hal yang aneh.
Relationship
Haha, lucu juga aku akan menuliskan ini, sebetulnya ini sudah memasuki ranah privasiku, yang tidak ingin aku bagikan dengan siapapun. Tapi, di satu sisi ingin sekali aku abadikan agar beberapa tahun kedepan ketika aku membacanya aku akan menganggap ini sebagai perjalanan hidup atau lelucon hidup, ah entah lah.
Tapi, usia 24 percintaan ku sepertinya lebih kalah daripada rezeki ku. Oh iya, ini bukan hanya kisah asmara ada kisah pertemanan aku juga.
Mantan tiba - tiba ngechat
Teman perkuliahanku pasti hampir mengenalinya, karena tau betapa kacaunya aku dulu karenanya. Dan hebatnya ia banyak sekali memberikanku pembelajaran. Seperti, ternyata tidak semua laki - laki itu baiknya sama, Tuhan mengirimkan dia untuk ku, yang sifatnya 360∘ dari laki - laki yang pernah aku temui sebelumnya, agar aku sadar kalau tidak semua bahwa laki - laki itu sama.
Setelah putus secara tidak baik - baik pada tahun 2018 lalu, dimana setelahnya aku berdamai dengan diri sendiri secepat itu. Aku fokus ke diri sendiri, meningkatkan value dan fokus ke masa depan.
Tiba - tiba awal tahun 2023 aku mendapatkan sebuah pesan, permintaan maaf dari seseorang di masa lalu.
Cukup kaget dan penuh dengan rasa penasaran. Iya, mengapa ia tiba - tiba menghubungiku? ada apa gerangan?
Sejujurnya, jika apapun tentang dia, aku masih merasakan sedikit trauma, masih bergemetar tubuh ini. Sama seperti kemarin saat ia tiba - tiba mengirimkan pesan untukku. Hanya saja, aku mengendalikan diri dan pikiranku dimana tubuh menjadi kaku dan tangan terus menerus bergemetar.
Pikiranku berjalan dengan baik, percayalah mengendalikan pikiran atau minsed dapat membawa segalanya dengan baik.
Iya, aku membalas pesan itu. Dan sejujurnya aku juga menerima ajakan ia untuk bertemu. Alasannya hanya karena aku penasaran dari alasan dia menghubungi ku kembali dan bagaimana ia mendapatkan nomor kontakku.
Cukup kaget dengan dirinya, ia mengatakan ia seperti menerima sebuah kutukan atau karma setelah putus denganku, katanya ia juga telah menyimpan nomor kontakku sejak lama, namun tak mempunyai nyali untuk menghubungi aku.
Ia juga mengatakan, setiap putus dari pasangannya ia selalu teringat dengan ku. Tapi aku salut dengan usahanya yang mencoba mencari kontakku mulai dari mencari sosmed hingga akhirnya ketemu dengan akun linkedin ku.
Namun, ketika kamu membaca ini atas permintaan maaf dia dan usaha dia mencariku, apa aku akan kembali dengannya? Walau nyatanya ia juga sempat menawarkan ajakan balikan.
Jawabannya adalah tidak, cukup setahun perjalanan bersamanya membuat aku sakit, apalagi setelah mendengarnya setelah tidak denganku, membuatku merasa lega dan bersyukur untuk putus dengannya.
Ia juga mengatakan bahwa ia iri dengan aku yang sekarang dari segi karir dan percintaan. Karena saat ini aku sudah menjalin hubungan dengan seseorang yang sudah berjalan hampir 4 tahun.
Jikapun ternyata ia membaca ini, ketahuilah kehidupan terus berjalan, kamu tidak bisa tinggal dengan rasa dendam dan penuh amarah, redakan egomu, buang rasa malasmu, Jangan buang waktu untuk hal yang tidak baik, hargai waktu dan orang sekitar untuk memperbaiki diri dan meningkatkan value diri. Maka suatu hari kamu akan melihat bahwa kamu akan dihargai dan dimengerti oleh sekitarmu.
Jika pun dia tau, setelah tidak dengannya, tidak sedikitpun aku mengingat tentang ia, kecuali rasa sakit yang masih menyisihkan trauma.
Tapi hebatnya, akhirnya aku bisa menyembuhkan itu dan berdamai pada akhirnya.
Restu
Entah ini tentang waktu, atau entah tentang apa itu. Akhirnya aku berada di titik pejuang restu. Sejujurnya aku menuliskan ini dengan perasaan sedikit merinding.
Ingin aku ceritakan sedikit tentang dia. Aku dan dia bertemu karena akhir kisah cinta yang sama. Iya, kita bertemu setelah merasakan dahsyatnya patah hati.
Aku kira, pada usia 24 aku bisa naik langkah satu anak tangga entah itu lamaran hingga akhirnya menikah. Karena sejujurnya aku sudah siap untuk menikah.
Tapi, kami terhalang restu. Hingga akhirnya aku mengurungkan niatku di usia 24 untuk menikah dengannya.
Tidak ada yang tahu ini, aku masih menyimpan semuanya dengan rapi secara sendiri. Aku masih bersama dia, tapi disatu sisi aku masih menunggu entah siapa yang akhirnya yang disandingkan Tuhan denganku.
Jodohku masih menjadi teka teki Tuhan, tapi percayalah aku masih bertawakal.
Sebagai pejuang restu aku memahami bagaimana rasa sakitnya, karena aku belum pernah bertemu dengan orang yang paham dan mengerti bagaimana "kita".
Aku tidak bisa menggambarkan bagaimana rasa sakitnya, hingga pada bagian ini aku tidak ingin terlalu banyak bercerita.
Tapi dari sini, aku tidak paham mana yang harus aku perjuangkan, restu ayah ibuku atau memperjuangkan kisah cintaku. Karena jawaban doaku kepada Tuhan ia selalu kembali bukan pergi menjauh apalagi menghilang, sehingga aku menganggap bahwa itu memang jawaban Tuhan.
Kabur
Jika aku tanya mengenai arti rumah, menurutmu apa? dan bagaimana?
Untuk pertama kalinya, aku kabur dari rumah. Ini adalah cerita pribadi, tapi ingin sekali aku mengabadikan hal ini.
Alasan aku kabur dari rumah mungkin karena aku sudah lelah dan capek, menumpuk rasa lelah dan beban ku secara sendirian. Selain itu, ini juga berawal dari kesalah pahaman juga.
Tapi sejak dihari itu, sebagai pengalaman pertama kalinya kabur dari rumah. Dapat merubah segalanya, mulai dari aku, iya... banyak mimpi yang harus aku kubur, semua yang aku pendam harus direlakan, di ajar untuk mengikhlaskan kembali 'katanya'. Aku juga di ajarkan untuk 1000x lebih kuat dari yang sebelum ini. Bahkan merubah pemikiran orang yang ada di rumah.
Jika kamu membaca ini, jangan langsung judge dan pura - pura mengenal ku ya, karena orang terdekatku pun tidak mengenal ku, bagaimana dengan kamu yang hanya membaca tulisan singkat ini?. Intinya aku hanya ingin mengabadikan momen ketika kabur dari rumah.
Friendshit
Jika di ingat, aku pernah menjauhi seorang teman, yang dulunya saat duduk diperkuliahan dekat banget. Eh, tidak terlalu dekat sih, karena aku juga emang orangnya netral di satu kelas.
Aku memiliki alasan tersendiri mengapa memilih untuk menjauh. Karena aku mendapatkan omongan yang menurutku tidak mengenakkan. Jika hanya satu sampai dua orang yang berkata, aku tak apa. Menganggap bahwa itu hanya gosip belaka. Namun yang terjadi, ucapan orang - orang yang sampai di telinga ku sudah banyak sekali, dan kalimat yang dikatakan juga sama, sampai aku sudah muak dan merasa tidak terima.
Benar - benar sudah muak dengan itu, sampai akhirnya aku memilih untuk unfoll dari semua sosmed. Hanya untuk tidak menimbulkan rasa benci terhadapnya.
Namun, pada awal tahun 2022 aku sudah berdamai, berdamai sekali. Sampai aku lupa.
Dan, akhirnya kami bertemu di satu event pada awal tahun 2023, disini kita ngobrol bertatap muka, menyelesaikan permasalahan dan memilih untuk berdamai yang sebelumnya dirusak karena omongan orang.
Oh iya, aku pernah drop karena ini. Karena menurutku, aku tidak melakukan apa - apa, tapi yang aku terima malah gunjingan. Percayalah, kalimat yang sama disampaikan oleh orang yang berbeda - beda selama setahun itu terus terdengar malah buat diri drop kalau ga kuat kaya aku.
Makanya aku memilih untuk membatasi pertemanan, sekaligus berdamai dengan diri sendiri.
Jadi, kalau suatu hari aku ditanya pada usia 24 ngapain aja? sudah buat apa saja? Dan sudah melalui perjalanan apa saja? Rasanya, ada banyak hal dan kegiatan positif yang sudah aku lakukan selama ini.
Teruntuk diriku sendiri di usia 24, Terima kasih untuk hal baiknya. Perjalananmu selama setahun, yang aku lihat adalah kerasa kepalamu masih menetap, engkau masih konsisten dengan dirimu sendiri. Aku melihat dirimu yang bangga dengan diri sendiri, aku juga melihat engkau menurunkan egomu.
Teruntuk aku di usia 24, selain rasa terima kasihku, mari kita menjalani usia 25 dengan pemikiran yang matang, hati yang selalu bahagia dengan langkah yang penuh dengan rasa berkah. Semoga apapun yang menghampirimu di usia 25 adalah hal baik, kado terbaik yang diberi Tuhan padamu. Salam dari aku, usia 24.
Posting Komentar untuk "Usia 25, 12 April 2023 My Story is Getting Old"
Posting Komentar