Peduli Penyandang Disabilitas dan OYPMK Disaat Penanggulangan Bencana

Ruang KBR
Talkshow

Duka akibat gempa di wilayah Cianjur dan sekitarnya pada pekan lalu masih begitu terasa. Namun ini, masih merupakan salah satu dari ribuan kasus bencana alam yang telah terjadi di tanah air.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak awal tahun sampai awal November 2022, Sudah terdapat sekitar tiga ribu peristiwa bencana alam di seluruh Indonesia.

Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya mitigasi dan penanganan bencana alam. Bahkan bencana alam tidak pernah mengenal tempat dan siapa yang akan menjadi korban, termasuk penyandang disabilitas dan OYPMK (Orang yang Pernah Mengalami Kusta).

Meski begitu, BNPB sudah memiliki rencana mitigasi bagi kelompok disabilitas. Walau dalam pelaksanaannya, hal ini tetap diperlukan adanya sebuah pengawasan dari berbagai pihak.

Lalu, seperti apa migitasi bagi kelompok penyandang disabilitas dan OYPMK? Lalu bagaimana pelaksanaannya di lapangan?

Kedua pertanyaan di atas tentu saja sudah di jawab pada sebuah talkshow Ruang Publik KBR dengan tema Penanggulangan Bencana Inklusif Bagi OYPMK Dan Penyandang Disabilitas.

Talkshow tersebut disiarkan langsung atau secara live pada Youtube Berita KBR pada tanggal 29 November 2022, yang dimulai pada pukul 09.00 hingga 10.00 WIB.

Dalam talkshow tersebut dihadirkan pula Drs. Pangarso Suryotomo sebagai Direktur Direktorat Kesiapsiagaan BNBP dan Bejo Riyanto sebagai Ketua Konsorsium Peduli Disabilitas dan Kusta (Pelita), Disablitas Dampak Bencana.


Banyak hal yang bisa kita dapatkan dengan menonton talkshow tersebut. Membuka mata dan hati kita, dan menyadarkan apa yang selama ini tidak terlintas di pikiran. Jika tidak percaya, silakan saja lihat talkshow di atas.

Jenis Bencana Alam yang banyak memakan korban Pada Tahun 2022

Drs. Pangarso Suryotomo  yang sering di sapa ramah sebagai Pak Papang menjelaskan bahwa bencana yang terjadi cukup banyak di Indonesia.

Dan korban paling banyak kurang lebih sekitar 3286 Kejadian Se-Indonesia, dapat dikatakan kejadian yang didapatkan rata - rata sekitar satu kali sehari.

Dari bencana itu, semuanya adalah bencana meteorologi, cuaca, yang karena alam atau tektonik sudah terjadi 24 kali, seperti gempa bumi dan sebagainya.

Dan 3000 itu banyak faktornya, seperti faktor banjir, yang ekstrim terjadi seperti tanah longsor, gelombang abrasi dan sebagainya.

Akan tetapi, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang meninggal karena bencana. Bencana nya cukup banyak, namun kita berupaya untuk korban yang meninggal agar tidak cukup banyak. Yang artinya kita juga memerlukan sebuah kesiapan dan sebagainya.

Dan yang mengungsi kurang lebih sekitar ada lima juta orang. Akan tetapi, korban yang paling sering itu adalah karena gempa dan sebagainya.

Pak Papang juga menjelaskan bahwa ia masih standbye di salah satu posko korban gempa Cianjur. Ia juga mengatakan bahwa di lokasi ini masih saja terjadi gempa susulan dengan sekala kecil.

Update Korban Jiwa dan Material Akibat Korban Gempa Cianjur

Pada talkshow tersebut Pak Papang juga mengatakan adanya update korban jiwa dan material akibat korban gempa.

Llau, pak Papang menyebutkan bahwa korban meninggal sekitar 271 hasil temuannya dan saat ini kurang lebih sekitar 9 orang yang masih di cari.

Namun korban mengungsi hampir 56000 orang, Karena hampir seluruh dan ada 15 kecamatan yang ikut mengungsi.

Peran Komunitas

Komunitas memang banyak sekali memberikan manfaat baik dan positif di dalamnya.

Pada talkshow ini, mas Bejo juga menjelaskan bahwa untuk mendapatkan suatu informasi terkait edukasi, mitigasi bencana misalnya pengurangan resiko bencana itu bisa di dapatkan di komunitas, organisasi atau relawan.

Jadi, peran komunitas ini juga sangat membantu sekali untuk penyandang disabilitas dan OYPMK ketika terjadi bencana alam.

Kesimpulan

Dari talkshow ini, saya banyak sekali mengambil kesimpulan, Beberapa diantaranya sebagai berikut :

1. Trauma

Pada setiap bencana alam yang mulai menyapa, menghadirkan trauma baru bagi beberapa manusia. Terkhususnya bagi para Penyandang Disabilitas dll.

Tanpa adanya talkshow ini, saya juga tidak menyadari bagaimana dan apa yang dirasakan oleh mas bejo dan penyandang disabilitas lainnya dalam menghadapi suatu bencana alam yang sering tiba - tiba terjadi.

Dari sini, membuka mata untuk melihat bahwa ada yang lebih membutuhkan pertolongan, untuk mengatasi rasa trauma yang di alami penyandang disabilitas untuk korban bencana alam.

Termasuk para penyandang disabilitas dan OYPMK (Orang yang Pernah Mengalami Penyakit Kusta) sebagai korban bencana alam dan mendapatkan trauma. Sehingga membutuhkan bantuan khusus dari petugas dan masyarakat.

2. Relawan

Mengharapkan sebuah jasa dari seorang petugas untuk memperhatikan para penyandang disabilitas dan OYPMK sebagai korban bencana alam saja tidak cukup.

Kita juga harus turut ikut serta berpartisipasi, baik itu menjadi seorang relawan atau lainnya.

Karena pada acara talkshow tersebut juga dijelaskan bahwa BNPB telah melakukan kerjasama dengan Kemendikbud untuk mengatasi korban bencana dengan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)

Dengan adanya tulisan ini, semoga dapat membuka mata kita agar lebih terbuka dan ingin turut serta berperan dalam membantu korban bencana alam khususnya penyandang disabilitas dan OYPMK.

Posting Komentar untuk "Peduli Penyandang Disabilitas dan OYPMK Disaat Penanggulangan Bencana"