Melek Peluang Kerja Untuk Penyandang Disabilitas & Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK)

Live Zoom KBR - Peluang Kerja Penyandang Disabilitas dan OYPMK
Live Youtube KBR

Kamis, 30 Juni 2022, pukul 09.00 WIB. Pada sebuah kanal youtube milik Berita KBR dan mengangkat tema Rehabilitas Sosial Yang Terintegrasi dalam Membentuk OYPMK dan Disabilitas Siap Bekerja dan Berdaya.

Yang turut tampil sebagai Pembicara adalah :
  • Sumiatun S. Sos, M. Si - Direktorat Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas, Kemensos RI
  • Tety Sianipar - Direktur Program Kerjabilitas.com
  • Ines Nirmala - Moderator Ruang KBR
Acara tersebut dilakukan melalui zoom dan juga melalui Live Streaming Youtube KBR. Berlangsung selama satu jam, yang di mulai dari pukul 09.00 - 10.00 WIB.

Peluang Kerja untuk Penyandang Disabilitas dan OYPMK?

Akses Pekerjaan Disabilitas dan OYPMK
Live Zoom KBR

Pernahkah terpikir bagaimana peluang kerja untuk penyandang disabilitas dan orang yang pernah mengalami kusta?

Jawabannya hanya dua :
  1. Sudah, pernah terlintas di pikiran, atau
  2. Belum, baru terpikir ketika membaca tulisan ini.
Secara sadar atau tidak sadar, ternyata banyak sekali kesulitan dan tantangan yang di alami oleh penyandang disabilitas dan juga Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) saat kembali ke masyarakat.

Padahal mereka telah banyak sekali melalui berbagai bentuk stigma, meskipun sudah menjalani pengobatan dan telah sembuh dari penyakit kusta.

Tetap saja, mereka ini terjebak dalam lingkaran diskriminasi, salah satu dampaknya penyandang disabilitas dan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) adalah kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.

Penyandang disabilitas dan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) sering sekali di pandang dengan sebelah mata, dianggap tidak dapat produktif, tidak memiliki kemampuan yang layak sehingga menjadi sebuah kekhawatiran dalam bentuk kerugian materi perusahaan dalam menyediakan aksebilitas di tempat kerja menjadi salah satu hambatan yang di temukan dari sisi penyedia kerja.

Dalam proses Penyandang Disabilitas dan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) untuk mempersiapkan diri agar lebih produktif dalam bekerja.

Walau tidak jarang juga telah ditemukan kesulitan - kesulitan dalam mengembangkan diri dan sebuah kemampuan karena memiliki keterbatasan.

Hal tersebut juga adanya kekurangan dukungan sosial dan masyarakat dan tidak teraksesnya rehabilitasi sosial, padahal hal ini sangat di perlukan untuk meningkatkan fungsi sosial pada penyandang disabilitas dan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) secara optimal dalam membantu proses integrasi sosial penyandang disabilitas di masyarakat.

Lalu, bagaimanakah upaya pemerintah menyikapi hal ini, Kemensos serta sektor swasta dalam mendukung terwujudnya akses pekerjaan bagi penyandang disabilitas dan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK).

Masalah Akses Pekerjaan bagi Penyandang Disabilitas & OYPMK

Yang penulis kutip pada live youtube saat sedang berlangsung ada beberapa faktor penyebab atau masalah akses pekerjaan bagi penyandang disabilias dan OYPMK, salah satunya adalah sebagai berikut :
  • Stigma Masyarakat yang masih bersifat kuat
  • Fasilitas yang minim
Seperti yang dikatakan oleh Sumiatun dari Kemensos RI "Kami memanfaatkan teknologi, kami pakai platform online, harapannya untuk menjangkau lebih banyak dan menekan biaya. Walau memang tentu ada pro kontra, tetapi kami tetap memaksimalkan apa yang ada aja dulu. Karena banyak kawan - kawan disabilitas juga sudah pakai facebook, makanya kami menggunakan platform online".

Ibu Sumiatun dari Kemensos RI
Ibu Sumiatun - Kemensos RI

Sumiatun juga menambahkan penjelasan sebagai berikut "Untuk stigma kita itu harus sering mengadvokasi masyarakat bahwa mereka mempunyai potensi yang bisa di berdayakan, yang bisa memaksimalkan, baik itu intelektual, fisik, sensorik netra dan mental. Masyarakat itu harus melihat bahwa mereka itu punya potensi."

Dan Sumiatun juga mengatakan bahwa "Stigma masyarakat itu masih kental dan masih banyak masyarakat umum memandang disabilitas. Dan ini harus kita up terus bahwa mereka itu salah. Mereka itu memiliki fungsi yang bisa di maksimalkan".

Selanjutnya, perwakilan dari Sektor Swasta yaitu Tety Sianipar mengatakan "Kami di mulai dari tahun 2014 sebenarnya saya bersama dua founder lain berpikir kayanya selama ini disabilitas lengkap sekali dengan kerja - kerja non formal. Sebenarnya tidak ada yang salah ataupun haram dengan itu, karena kerja adalah kerja, penghidupan adalah penghidupan".

ia juga mengatakan bahwa ia telah terjun langsung, dan ternyata hanya itu saja opsi yang tersedia satu - satunya, dan itu merupakan dari asas keadilan, tentu tidak berkeadilan.

Tety Sianipar juga memaparkan penjelasan seperti "Saya mau memilih menjadi wirausaha A atau B, maka penyandang disabilitas juga memiliki hak yang sama. itu saja sih yang melatar belakangi, apalagi pada 2014 itu belum ada Undang - Undang terbaru tentang disabilitas, belum muncul dan 2016 baru ada".

Terkait hal ini Tety juga menyatakan bahwa sudah banyak melihat kawan - kawan disabilitas diterima di perguruan tinggi negeri bahkan menyelesaikan hingga mendapatkan gelar sarjana.

Dari sini lah Tety melihat peluang untuk membantu para teman - teman disabilitas yang memiliki kemampuan yang berkompetensi, memiliki skill dan mempunyai niat yang kuat untuk dapat bekerja si sektor formal untuk masuk di sektor formal.

Ternyata, kerjabilitas ini memberikan harapan kepada teman - teman disabilitas ataupun OYPMK untuk mendapatkan pekerjaan formal.

Apa Saja Keraguan & Bagaimana Disabilitas Memfasilitasi Hal Itu?

Teti Sianipar - CEO Kerjabilitas.com
Tety Sianipar - Sektor Swasta

Tentu saja hal ini pasti menjadi tantangan sendiri bagi perusahaan, karena mungkin saja dari pihak perusahaan dapat meragukan disabilitas mengenai apakah bisa bekerja secara maksimal di perusahaan?

Dan, Tety menjelaskan bahwa "Masalahnya itu ada di stigma, kan stigma masyarakat disabilitas tidak bisa bekerja, pergi keluar rumah, berangkat dari rumah ke kantor. Awalnya seperti itu. Jadi yang kami lihat kawan - kawan di dunia kerja lebih ke ragu tetapi bukan ke deskriminasi. Ada GAP dari kawan - kawan penyedia kerja dengan apa yang sedang terjadi.".

Ia juga memberikan pemahaman - pemahaman untuk penyebutan yang layak, bahkan bagaimana tata cara berkomunikasi yang etis, sesuai dengan kemanusiaan.

Sehingga para disabilitas menjadi betah bekerja, dan mendukung ekonomik perusahaan, jadi sebetulnya kami juga mendukung bisnis minded.

Sebuah Peluang dari Kemensos RI

Melalui live zoom ini, penulis kini menjadi tau bahwa ternyata Kemensos RI juga melek akan sebuah peluang yang di perlukan bagi Penyandang Disabilitas.

Sumiatun menjelaskan "Kita juga sering membuat pelatihan - pelatihan, motor roda tiga, dan banyak lain sebagainya. itu mereka lakukan. Dan itu kita berikan secara cuma - cuma. Karena tidak semudahnya dapat bekerja di sektor formal. Mereka bisa bekerja dengan diri mereka sendiri".

Mereka yang sudah di latih oleh Kemensos lalu akan di rujuk ke BLK. Sebab Kemensos ternyata telah menjalin kerja sama dengan BLK setempat.

"Kita latih disana sekitar sebulan, bahkan masyarakat sekitar juga ikut. Hingga akhirnya mereka bisa bekerja untuk diri mereka sendiri, ikut pelatihan elektronik, ikut pelatihan komputer sudah kita latih di balai - balai kami" Ujarnya.

Jadi dari sini pula kita harus mengubah akan stigma masyarakat bahwa disabilitas ini memiliki potensi yang bisa di kembangkan untuk kemandiriannya dia sendiri.

Post a Comment for "Melek Peluang Kerja Untuk Penyandang Disabilitas & Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK)"